ASUS X555QA, Menghantarkan Passion Menulis Lebih Produktif

Screenshot_20180914_205751.png

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”
Pramoedya Ananta Toer, House of Glass

Saya sangat setuju quote salah satu penulis favorit saya di atas. Suatu hari nanti diri ini sudah pasti akan meninggalkan dunia, namun karya abadi yang dibuatnya tidak akan hilang ditelan zaman. Tulisan memang memiliki umur yang jauh lebih panjang ketimbang si penulisnya. Tengok saja di perpustakaan, buku-buku yang berumur ratusan tahun bahkan ribuan masih ada hingga sekarang. Bukankah itu warisan yang sungguh bernilai?

Makanya saya bertekad menulis novel itu mininal sekali seumur hidup. Dan itu terwujud tahun ini. Horay! Eh Alhamdulillah…

Ketika akhirnya saya mendapatkan kabar jika novel Carita Calin akan diterbitkan, senangnya bukan main. Jari-jari ini sudah gatal ingin memberitahukan kepada seluruh isi dunia, saya pun mempublikasikan ke media sosial.

CaritaCalin.png

Banyak tanggapan dari teman-teman yang memberikan selamat atas kelahiran karya saya. Namun tidak sedikit yang berkomentar seperti di bawah ini:

Screenshot_20180913_140737

Seringkali orang hanya menilai sesuatu dari hasil jadi, tanpa melihat bagaimana proses meraih usaha tersebut.

Saya tahu beberapa dari mereka hanya bercanda, tapi tetap saja menyakitkan. Dikira menjadi penulis sudah langsung kaya karena dapat royalti banyak sehingga bisa langsung bagi-bagi gratis. Padahal kan baru juga terbit online, belum masuk toko buku. Royalti penulis kan sedikit hanya 10% belum dipotong pajak 15%, dibayarnya pun 2 kali setahun. Yah, andai mereka tahu, kalau mereka tanya, tapi tidak menanyakan hahaha. Mereka bantu promosi pun tidak, ngasih selamat pun tidak. Kok sedih gini ya 😦  Ya bisa dibilang mereka tidak ambil pusing dengan hasil kerja orang lain.

Bagaimana perjalanan panjangku (hampir dua tahun) dari menulis sampai bisa sebuah penerbit mau menerima karyaku hingga dicetak, yah tentunya mereka itu tidak mengikuti. Hanya sedikit yang tahu dan itu hanya 2-3 teman dekat yang kuceritakan.

Hmm.. kok curhat gini ya, hahaha. Oke cukup, lanjut ke hal positif aja ya, kayak pernyataan temanku satu ini :

IMG_20180914_215237.jpg

Maksudnya, kenapa aku yang Sarjana Peternakan beralih jadi penulis. Serasa aneh gitu ya, hehe.

Bagi saya, menulis itu passion. Seringkali kelebatan-kelebatan pikiran yang mendorong saya untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Menulis tidak hanya untuk mengisi waktu luang, namun ada hal  yang lebih di dalamnya yang ingin sampaikan. Seperti, pengalaman atau keresahan yang pernah dialami. Lagipula menulis itu banyak manfaatnya loh.

Manfaat Menulis.jpg

Hal yang paling saya inginkan adalah menjadi pribadi yang lebih baik dan berproduktif. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. Setuju!

Bagaimana saya produktif menulis dan menghasil sebuah novel, saya akan memberikan bocoran behind the scene-nya.

Rahasia Produktif Menulis.jpg

–          Punya Tujuan

Harus punya novel sendiri atau harus memiliki karya abadi yang dibaca banyak orang atau menjadi penulis terkenal!

Perlu banget diri ini diberikan motivasi agar bersemangat menulis tanpa menyerah. Kalaupun sedang menyerah, kembalilah kepada tujuan tersebut. Agar tidak menjurus ke habitat malas, hahaha. Biar nggak nanti-nanti sajalah. Karena kalau sudah tidak punya keinginan yang kuat, pastinya tidak akan kelar deh.

Istilah-nya start dulu. Ingat, perjalanan masih panjang loh sampai suatu penerbit mau menerima.

–          Buat Deadline

Butuh tenggat waktu agar karya tidak kelamaan jadinya. Seberapa lama waktu yang dibutuhkan menyelesaikan naskah. Dengan memberi deadline dalam pengerjaan, maka kita bisa menjadi disiplin dengan diri sendiri. Kalau bukan kita yang ngasih deadline, siapa lagi. Karena kita adalah bosnya sendiri, ya kita juga kacungnya. Aku bisa menamatkan naskah novel dalam waktu 4 bulan. Setiap hari tanpa menulis. Meskipun satu kalimat.

–          Tulis Apa yang Disukai

Sebagai penulis novel fiksi, saya sudah memilih genre romance-teenfiction lebih dahulu. Saya menyukai kehidupan remaja.

–          Tangkap Secepat Mungkin Ide

Ide bisa datang kapan saja dan dimana saja. Semunculnya ide itu ada di dalam kepala, cepat catat segera atau sekedar coretan saja. Apalagi pas kebanjiran ide. Kalau tidak segera ditangkap, akhirnya ide hanya mengendap, hilang dan tidak jadi naskah. Yang penting, tangkap ide-ide dasarnya.

–          Menulis dengan Bahagia

Cerita yang ditulis mesti disertai dengan hati senang. Entah tokoh beserta karakter atau alur yang diciptakan. Kalau cinta dengan yang dilakukan pasti hasilnya juga ok, dan tentunya akan mendorong diri ini menjadi lebih produktif dalam menghasilkan karya-karya yang lebih baik.

–          Biasakan Membaca

Good writer is good reader.

Menjadi penulis bukan berarti tidak usah membaca. Membaca itu wajib. Bukankah tulisan yang dibuat bakal dibaca banyak orang? Dengan membaca, akan banyak kosakata yang dipelajari sehingga akan memperkaya pengetahuan dan menambah isi dalam tulisan lebih berkualitas.

Menulis itu ya menulis

Mau tahu, rahasia terbesar menulis lebih produktif sesungguhnya? Eksekusi tulisan langsung ke laptop.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar saya kerap meminjam novel-novel klasik dari perpustakaan kecil sekolah. Semenjak itu imajinasi yang kerap berkeliaran di kepala, nanti kurang adanya media yang menyalurkan, saya hanya memendamnya dalam kertas-kertas. Hingga akhirnya saya mampu memiliki laptop. Laptop ternyata sangat memudahkan dan mempercepat untuk menulis.

Memang memilih laptop harus disesuaikan dengan kebutuhan. Supaya kerja lebih bersemangat, nyaman mengoperasikannya dan senang melihat hasilnya.

Untuk mendukung generasi semakin produktif,  Asus menghadirkan ASUS X series yang merupakan sebuah notebook dengan harga terjangkau yang dapat digunakan untuk bekerja serta bermain. Perkenalkan inilah ASUS X555QA.

ASUS X555QA.jpg

Generasi Produktif.jpg

Kenapa saya katakan begitu? Sekarang eranya generasi millenial punya kelebihan lebih produktif dibanding generasi lain. Banyak yang berprofesi berhubungan dengan teknologi seperti youtuber, blogger, fotografer, dan pekerjaan kreatif lainnya. So, hadirnya ASUS X555QA sungguh menyambut generasi produktif, tentunya akan mendukung pekerjaan mereka. Kenapa? Sini saya beri ulasannya.

Baterai Tahan Lama

Siapa sih yang tidak ingin nulis berlama-lama di depan notebook, tapi kenyataannya baterai cepat abis? Tiba-tiba muncul notifikasi baterai low. Ngenesnya lagi kalau tidak bawa charge ketika berada di suatu cafe (kan menulis bisa dimana-mana), atau bahkan tidak ada colokan di sana. Sebel sekali!

Battery Li Polimer.jpg

Kekecewaan tidak akan terjadi jika memiliki ASUS X555QA. Daya tahan baterai seharian loh! Kok bisa? Itu karena ASUS X555QA ini memiliki baterai dengan jenis Li-Polimer yang memiliki ketahanan baterai sampai dengan 2.5 kali lebih kuat dibandingkan baterai Li-Ion silinder. Bahkan setelah diisi ulang hingga ratusan kali, baterai ini tetap dapat menyimpan sampai 80% dari original kapasitasnya. Sehingga umur baterai lebih panjang.

Kerennya lagi, ASUS X555QA juga memberikan optimalisasi daya yang bervariasi sehingga kita dapat menikmati kualitas baterai yang maksimal. Bahkan ASUS X555QA dapat bertahan selama 2 minggu dalam standby mode! Gila kan tuh! Kita pun tidak perlu khawatir akan kehilangan data pada waktu tersebut, ASUS X555QA akan menyimpan data secara otomatis ketika baterai turun mencapai di bawah 5%.

ASUS X555QA nggak akan membuat stress kerja!

Tidak Cepat Panas

Mendapati notebook yang panas sungguh sangat mengganggu kinerja kerja. Hal itu jelas berujung notebook akan lambat/lemot bahkan sering hang/not responding saat digunakan. Nggak mau kan itu dibiarin saja?

Asus Ice Cool.jpg

ASUS X555QA bisa mengademkan panas dengan Teknologi IceCool. Apaan tuh? Es batu? Oh, bukan.

Teknologi IceCool itu design internal yang unik yang dirancang untuk mengatasi masalah terkait panas yang terjadi pada bagian bawah notebook pada umumnya. Teknologi ASUS IceCool menjaga temperatur notebook diantara 28 derajat sampai 35 derajat, hal ini menunjukkan bahwa panas yang dihasilkan lebih rendah dari temperatur yang dihasilkan oleh tubuh manusia. Fitur terbaru ini yang membuat area palm rest tetap dingin, dengan memposisikan komponen penghasil panas jauh dari tangan kita. Hal ini membuat kita dapat mengetik lebih nyaman walaupun dalam waktu yang lama.

Asus X555.jpg

IceCool, menjaga telapak tangan tetap nyaman

Performa Canggih

Prosessor AMD Asus.png

ASUS X555QA dibekali dengan oleh Prosesor AMD®Quadcore A10 yang berlari dengan kecepatan 2,5GHz dengan Turbo maksimal 3,4GHz yang ditandemkan dengan memori RAM berkapasitas 4GB jenis DDR4-2133MHz yang dapat di upgrade hingga maksimal 16GB DDR4 dan mendukung dual-channel.

Performa yang halus dan responsif serta didukung dengan grafis yang bagus dan memory controller di bagian dalam yang canggih, membuat ASUS X555QA ideal digunakan untuk kebutuhan komputerisasi kita sehari-hari atau menonton film dan video. ASUS X555QA memudahkan kita dalam menyelesaikan semua pekerjaan tersebut, memberikan kita performa multifungsi yang dibutuhkan untuk bekerja atau bermain dengan satu perangkat. Saat menyunting gambar atau pun video, ASUS X555QA pun mampu menampilkan tampilan yang jelas dan video tak tersendat.

Keren banget kan nih ASUS X555QA tidak hanya dirancang untuk produktivitas, juga sebagai hiburan. Kan generasi produktif ya butuh hiburan sebagai selingan bekerja, atau refreshing otak.

Apakah jatuh cintaku kepada Asus X555QA hanya sekedar itu saja?

No! Masih banyak kelebihan dari Asus X555QA yang membuatnya pantas untuk generasi produktif. Ini alasan yang perlu kalian tahu.

20180922_100508_0001.png

Keyboard Asus X555QA adalah one-piece chiclet yang memiliki desain rakitan belakang yang disempurnakan dengan 1,6 mm jarak antara key serta optimalisasi yang membuat keyboard terasa lebih solid dan nyaman pada saat melakukan pengetikan. Berbagi foto dan video dengan teman dan keluarga sudah mudah dengan adanya ASUS WebStorage yang memastikan kita mendapatkan akses ke data dan file Anda pada perangkat yang memiliki koneksi internet.

Memindahkan berkas penting pun saya tidak akan khawatir, Asus X555QA dilengkapi port USB 3.0, HDMI dan VGA, pembaca kartu SD / SDHC / SDXC 3-in-1, dan pilihan konektivitas lainnya untuk memastikan kompatibilitas dengan berbagai perangkat dan perifera. Apalagi transfer data lain yang berukuran besar tidak akan lama, itu karena USB 3.0 memberi  sepuluh kali kecepatan USB 2.0, memungkinkan Anda untuk menyimpan atau mentransfer dalam waktu yang singkat. Mentransfer film kualitas Blu-ray 25GB sekarang hanya membutuhkan waktu 70 detik. WOW kan ya!

Menonton video bakal keren karena adanya Teknologi ASUS Splendid memberi  empat pengaturan video berbeda yang sesuai dengan apa pun yang ada di layar, memastikan Anda mendapatkan hanya visual terbaik. Ditambah teknologi ASUS SonicMaster dan ASUS AudioWizard, audio yang disuguhkan tidak  main-main loh. Kita bakal menikmati audio yang tak tertandingi. Bagi saya yang pencinta drama korea, tidak bakal menyia-nyiakan performa canggih ini dengan langsung nonton K-drama. Hahaha. Asal tahu aja, dengan menonton film, inspirasi bisa dari datangnya. Apalagi genre romance, itu referensi favorit banget.

Gangnam Beauty.png

Keunggulan dari Asus X555QA yang sudah saya kemukakan tidak berlebihan loh karena saya membaca spesifikasi dari situs resmi ASUS. Penasaran lebih lengkap dengan Asus X555QA? Ini dia spesifikasinya.

20180913_205754_0001.png

Ingin Asus X555.jpg

Pastinya dong.

ASUS X555QA memang pilihan yang ideal untuk kebutuhan generasi produktif karena mencakup semua dasar. Baterai tahan dan dilengkapi teknologi IceCool membuat laptop ini tetap dingin, bakal membuat nyaman berlama-lama mengetik di hadapannya.

Dengan segala kebutuhan yang saya idamkan ada pada notebook ini, saya tergila-gila ingin segera memeluknya. Saya akan semakin produktif menulis karya-karya yang lebih baik lagi. Doakan saja nama saya banyak terpampang di toko buku, hehe. Eh, amiinn-in dong.

Lebih produtif.jpg

Soal harga, X555QA cukup terjangkau loh, yakni Rp 5.699.000. Bagi saya, Asus X555QA ini sangat laik dipertimbangkan bagi konsumen yang membutuhkan laptop yang mumpuni untuk komputasi sehari-hari dengan harga yang terjangkau.

Ada lagi nih jenis lainnya X555QG  harganya Rp 7.199.000. Bagi kalian yang ingin memiliki salah satunya ASUS X555 juga dijual di Tokopedia https://www.tokopedia.com/asus?source=universe&st=product. Tokopedia sebagai tempat jual beli online terbesar di Indonesia tentunya menjual notebook dengan harga termurah dibandingkan dengan toko-toko lainnya.

Tokopedia (1).jpg

Bersama Asus X555QA, kombinasi prosesor AMD yang kuat namun efisien, dan harga yang terjangkau akan menghadirkan pengalaman komputasi yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Tentu semua setuju jika laptop itu menunjang produtivitas. Ini kisahku, bagaimana kisahmu?

2 responses to “ASUS X555QA, Menghantarkan Passion Menulis Lebih Produktif”

  1. Selamat atas terbitnya novel perdana, semoga novel Carita Calin bisa jadi Best Seller di Indonesia serta dapat penghargaan Sastra. Sega juga dapat laptop ASUS sebagai berkah dari terbitnya novel tersebut

    Liked by 1 person

    1. Amin. Terima kasih atas doanya 🙂 Terima kasih juga sudah mampir ke blog saya

      Like

Leave a comment